26 Oktober 2007

LESSON STUDI (Bagian 1)



Apakah Lesson Studi?

Istilah lesson study diambil dari bahasa Jepang jugyokenkyuu yang digunakan oleh Makoto Yoshida yang berarti penelitian mengenai belajar atau 'research lesson' (RBS Currents, Spring/ Summer 2002). Pada dasarnya istilah ini digunakan Jepang dalam mengembangkan profesionalisme guru dengan tujuan tercapainya pengembangan kemampuan mengajar secara berkelanjutan agar siswa dapat meningkatkan kemampuan belajarnya. Yang menjadi fokuk perhatian dalam kegiatan adalah bagaimana siswa berpikir dan belajar.

Lesson Study merupakan bagian dari proses pembinaan profesi yang guru-guru Jepang lakukan dengan cara menguji secara sistematis dengan cara mengamati pelaksanaan belajar dalam kelas. Tujuannya adalah meningkatkan efektivitas belajar siswa. Dalam melakukan pengamatan beberapa guru berkolaborasi dalam kelompok kecil. Seluruh anggota tim terlibat dalam perencanaan, melaksanaan pembelajaran, mengoboservasi, dan mengamati dengan kritis cara belajar. (http://www.tc.%20columbia.edu/ lessonstudy/lessonstudy.html; 2007)

Menurut Jim Stigler dan James Hiebert (http://www.aft.org/%20teachers/ downloads/ lesson_study.pdf, 2007) lesson studi berbeda dengan model pengembangan professional lain karena kegiatan itu langsung dikaitkan pada kegiatan belajar mengajar. Dijelaskannya bahwa yang menjadi focus perhatian adalah kegiatan mengajar bukan guru; siswa belajar bukan produk belajar siswa. Sukses lesson studi diukur dengan indikator guru belajar, bukan dari seberapa keterpenuhan syarat kegiatan belajar. Kesempurnaan kegiatan mengukur bagaimana proses bukan pada tujuan. Sukses guru dalam bekerja kelompok ditentukan oleh keberhasilan merumuskan perencanaan, pengamatan, dan membahas data hasil pengamatan.

Tidak ada komentar: